Thursday, October 29, 2015

Leaving Trail



Alkisah minggu lalu aku ada liburan tugas ke Kabanjahe. Buat yang belum tau, Kabanjahe itu terletak di Sumatera Utara, sekitar 2 jam perjalanan dari medan (naik mobil), hampir 5 jam dari Jakarta (naik pesawat ke Medan terus naik mobil), dan sekitar2 minggu dari Padangsidempuan (jalan kaki). Hari Rabu siang tugasnya udah selesai sementara rencana balik Rabu sore. Jadi buat manfaatin waktu, siang itu juga nyari tempat wisata yang bisa jadi sambilan buat dikunjungi. Berdasarkan data yang dihimpun dilapangan, di Kabanjahe ada beberapa tempat wisata. Ada Mikie Holiday, Taman Alam Lumbini, terus ng... terus... oke. “katanya” ada beberapa, Cuma aku taunya itu doang. Akhirnya melalui hasil diskusi panitia diputuskan siang itu mau ke Taman Alam Lumbini.

Jadi di taman alam lumbini itu ada pagoda yang dicat emas gitu. Barusan baca di internet, ternyata pagoda ini merupakan pagoda tertinggi di Indonesia dan udah masuk MURI. Itu katanya sih, tapi belum liat langsung sertifikatnya. Kebetulan hari itu mendung-mendung gerimis gitu.  Tapi biarpun gerimis, tidak mengurangi semangat kami untuk menjelajahi tempat wisata ini (udah bisa ikut audisi presenter acara jalan-jalan).

Sebagai anak muda yang (anggap aja) kekinian nan beradab, hal pertama yang dilakukan begitu sampai adalah.... iyak betul. Foto-foto. Berikut penampakannya.
Tampilan Dari Depan
Penampakan Dari Depan
Satu aja ya. Foto-fotoku terlalu bagus.

Lagi sibuk foto-foto pagodanya, tiba-tiba dari belakang ada yang gangguin.
Yessika : ad, fotoin kami lah.
Nasib fotografer berbakat ya gini. Tapi kan sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi banyak orang (ini bener kan?). jadi dengan rendah hati difotoin.
Aku        : Ok. *fotoin beberapa kali*
Penampakan yang Gangguin
Penampakan yang Gangguin
Yessika : *protes* jangan gini ad. Kakinya nampak lah.
Aku        : Ok.

Sesuai Permintaan
Sesuai permintaan
Skip-skip. Setelah foto-foto diluar, akhirnya coba masuk ke dalam. Jadi ternyata, buat masuk kedalam itu, harus dari luar.  Hehehe. Ketawa dong plis. Nggak lucu ya? Ok.

Jadi sebelum masuk ke dalam, dibagian depan dikasih tau beberapa aturan. Kayak gak boleh teriak-teriak, gak boleh foto pake flash, cewe gak boleh pake rok mini, (cowo boleh kayaknya) dan lain-lain. Buat cewe yang udah terlanjur datang pake rok mini, di depan ada petugas yang kasih kayak sarung atau selendang gitu. Karna gak ada guidenya, jadi gak tau lah ngejelasin apa-apa isi di dalam. Jadi cuma bisa bilang apa yang dilihat aja.

Begitu masuk, dibagian tengah ada patung besar buat tempat ibadah gitu. besarnya  ada kali 3 m. Disekitarnya ada semacam neon besar, yang kalo diperhatiin berisi patung-patung yang sama, cuma ukurannya yang lebih kecil, sekitar 5 cm. Di tiap sudut dalam pagodanya juga ada patung, lebih kecil dari yang di bagian tengah, hampir 1 m kayaknya. (sorry, really bad at describing things). Diarah barat laut pagoda nya, selain ada patung, juga ada semacam pohon buatan. Dipohon itu banyak digantungin kertas berbentuk daun yang berisi doa-doa dari pengunjung. Kalo di Padangsidempuan itu biasa dibilang "Wishing Tree". And from all the prayers in that tree, i take picture one that i really like.

Semoga seluruh makhluk terbebaskan dari penderitaan.
Semoga seluruh makhluk terbebaskan dari penderitaan.
From all the things in this world he can ask, and he choose that? May God bless this world with more people like him.

No comments:

Post a Comment